Selasa, 17 April 2012

PEMBUATAN PAKAN TERNAK

0 komentar
Belakangan kalangan peternak sapi maupun kambing sempat di buat berpikir panjang bagaimana cara agar hewan ternaknya tetap bisa makan di musim kemarau yang sangat panjang ini, dikarenakan rumput dan daun-daunan sebagai makanan utama ternak tidaklah mudah di dapat, sebagai mana pada saat musim hujan, rumput tidak banyak tumbuh di ladang-ladang dan tepin sawah. Bagi pelaku peternakan besar mungkin masih bisa memberikan pakan yang cukup nutrisi dengan pakan buatan pabrik (polar) yang gak sedikit biaya untuk pembalianya, akan tetapi beda halnya bagi peternak kecil yang tidak cukup modal akan memberi  pakan ternaknya dengan keseluruhan pakan pabrik, di karenakan tak sebanding dengan harga jualnya.

Disini kita coba berpikir akan memberikan pakan ternak alternatip yang mungkin bisa di manfaatkan, sebenarnnya banyak sekali pakan dari limbah industri dan pertanian yang bisa di jadikan pakan ternak alternatip, missal ampas tebu, sisa produksi roti, batang padi, pohon jagung dll, yang banyak di jumpai di daerah sekitar kita. Di sini saya coba untuk mengira-ngira dengan percaya diri,…hehehe(PD.com) untuk pembuatan pakan ternak alternatip dari limbah pertanian batang padi atau jagung, kebetulan di tempat saya petani jagung habis panen, jadi sisa batang jagung saya beli, akan tetapi tidak lah dalam sehari dua hari akan habis, sedangkan ternak saya tidak mau kalau bahan makanannya kering karena layu,.. lah terus gimana sisanya??...



Dengan sedikit saran dari orang-orang ber ilmu maka akhirnya saya buat makanan ternak yang tahan lama, tetap fress, bahkan juga bertambah nutrisi, dengan beberapa bahan tambahan. Langsung saja dengan cara
1.       siapkan wadah bisa berupa tong plastic atu terpal
2.       Rajang batang padi atau jagung dengan ukuran ±5-10 cm (kebetulan saya punya mesin pemotong/penghancur, ya saya rajang dengan mesin,..hehehe)
3.       Campur bahan-bahan berupa Tetes tebu 5%, urea 2%, dan polar10% dari berat total bahan yang akan dipakai.
4.       Aduk rata sampai bahan-bahan tercampur sempurna, lalu masukkan dalam tong plastic atau letakkan di terpal lalu ditutup.

Nah,…… “Adonan” bisa kita pakai dua hari kemudian, dan juga bisa di simpan sampai ± satu bulan, lumayankan,.. bahan tetap kering segar tapi tidak busuk.
Beberapa Gambar Ilustrasinya :








PEMBUATAN PAKAN TERNAK

0 komentar

Belakangan kalangan peternak sapi maupun kambing sempat di buat berpikir panjang bagaimana cara agar hewan ternaknya tetap bisa makan di musim kemarau yang sangat panjang ini, dikarenakan rumput dan daun-daunan sebagai makanan utama ternak tidaklah mudah di dapat, sebagai mana pada saat musim hujan, rumput tidak banyak tumbuh di ladang-ladang dan tepin sawah. Bagi pelaku peternakan besar mungkin masih bisa memberikan pakan yang cukup nutrisi dengan pakan buatan pabrik (polar) yang gak sedikit biaya untuk pembalianya, akan tetapi beda halnya bagi peternak kecil yang tidak cukup modal akan memberi  pakan ternaknya dengan keseluruhan pakan pabrik, di karenakan tak sebanding dengan harga jualnya.

Disini kita coba berpikir akan memberikan pakan ternak alternatip yang mungkin bisa di manfaatkan, sebenarnnya banyak sekali pakan dari limbah industri dan pertanian yang bisa di jadikan pakan ternak alternatip, missal ampas tebu, sisa produksi roti, batang padi, pohon jagung dll, yang banyak di jumpai di daerah sekitar kita. Di sini saya coba untuk mengira-ngira dengan percaya diri,…hehehe(PD.com) untuk pembuatan pakan ternak alternatip dari limbah pertanian batang padi atau jagung, kebetulan di tempat saya petani jagung habis panen, jadi sisa batang jagung saya beli, akan tetapi tidak lah dalam sehari dua hari akan habis, sedangkan ternak saya tidak mau kalau bahan makanannya kering karena layu,.. lah terus gimana sisanya??...

Senin, 16 April 2012

Peta Lokasi

0 komentar

Sabtu, 22 Oktober 2011

Budidaya Ikan Nila

0 komentar


Budi Daya Ikan Nila sudah banyak dilakukan oleh para petani di negeri ini, walaupun demikian peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena beberapa alasan seperti penyakit anthrax dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah fillet (potongan daging tanpa tulang) ikan nila. Sehingga permintaan pasar dunia terhadap jenis fillet tersebut semakin meningkat. Negara yang menjadi pemasok fillet nila terbesar dunia adalah Cina, Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Filipina. Meski demikian pasokan Fillet Ikan Nila dari negara-negara tersebut masih belum mencukupi. Sehingga Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila untuk mencukupi pasar tersebut masih terbuka luas.


Ikan Nila merupakan jenis ikan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang enak membuat banyak orang menyukainya. Bagi para petani memelihara ikan nila banyak dipilih karena mudah dalam membudidayakan dan mudah dalam pemasarannya. Selain itu minatpasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat dipasarkan melalui pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Pasar dalam negeri biasanya dari jenis ikan nila lokal yang bisa disuplai ke berbgai kolam pemancingan, rumah makan, dan pedagang ikan. Sementara untuk pangsa ekspor biasanya dipilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Tak heran bila banyak petani memilih Budi Daya Ikan Nila sebagai lahan usahanya. Anda tertarik? Berikut beberapa penjelasannya.

Jenis Ikan Nila

Ada beberapa jenis ikan Nila yang memliki pertumbuhan yang sangat cepat antara lain Nila Jica dan Nila Gift. Ikan Nila Jica merupakan hasil rekayasa genetik yang dilakukan sejak tahun 2002. Pengembangan Jenis ikan Nila ini dibantu oleh JICA (Japan for International Cooperation Agency, yang merupakan lembaga donor Pemerintah Jepang), kemudian jenis Ikan nila ini dinamakan nila jica. Jenis nila ini didapat dari hasil pengembangan lembaga riset Kagoshima Fisheries Research Station di Jepang. Kemudian, oleh BBAT Jambi, ikan ini dikembangkan lagi, hingga akhirnya muncul varietas baru.
Jenis Ikan Nila lain yang memiliki pertumbuhan cepat adalah Nila Gift (Genetic improvement of farmed tilapias), yang merupakan hasil pengembangan International Center for Living Aquatic Resources Management (ICLARM) Filipina. Ikan Nila Gift sangat digemari pasar dunia, selain itupertumbuhan Ikan Nila Gift juga tergolong paling cepat, bahkan tiga kali lebih cepat dibanding ikan mujair. Nila Gift bahkan dinobatkan menjadi Ikan abad 21, pada Konferensi Perikanan Sedunia di Bangkok (Thailand) tahun 1996.

Pilihan Budi Daya Ikan Nila

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila dapat memungkinkan dalam berbagai bentuk usaha yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan kondisi yang memungkinkan,diantaranya:
- Usaha Pembenihan Ikan Nila.
- Usaha Pembesaran Ikan Nila.
- Usaha Pemasaran atau Distribusi Ikan Nila.
Kebutuhan benih Ikan Nila seiring dengan kebutuhan ikan nila konsumsi, semakin besar kebutuhan konsumsi ikan Nila maka kebutuhan akan bibit nila semakin meningkat dengan demikian peluang usaha terbuka dalam hal pembibitan ikan nila. Metode pembibitan juga relatif lebih mudah, karena Ikan Nila dapat berkembang biak secara alami dengan sangat mudah. Hanya yang diperlukan adalah lahan yang cukup luas. Ikan Nila akan berkembang dengan sangat cepat pada areal sawah yang dangkal dan cukup luas dengan suhu air yang cukup hangat. Model pembenihan ikan nila bisa dilakukan dengan sistem mina padi.
Usaha pembesaran Ikan Nila dapat dilakukan pada semua tempat seperti kolam, tambak, karamba, jalapung bahkan pada air payau sekalipun. Resiko kematian usaha pembesaran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pembibitan, ikan nila relatif bisa bertahan hidup dalam kondidi air yang tidak begitu bagus. Usaha pembesaran ikan nila ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumsi, yang bisa dipanen dalam masa 4 bulan sejak benih ikan Nila ditabur.

Lingkungan Hidup Ikan Nila

Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 – 30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.

Perkembangbiakan Ikan Nila

Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini.

Makanan Ikan Nila

Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.  Selain itu Ikan Nila dapat diberi makanan limbah rumah tangga. Pemberian makanan dengan limbah rumah tangga dapat menghemat biaya perawatan dan pemeliharaan.

Rabu, 28 September 2011

Budidaya Ikan Nila

0 komentar

Budi Daya Ikan Nila sudah banyak dilakukan oleh para petani di negeri ini, walaupun demikian peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena beberapa alasan seperti penyakit anthrax dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah fillet (potongan daging tanpa tulang) ikan nila. Sehingga permintaan pasar dunia terhadap jenis fillet tersebut semakin meningkat. Negara yang menjadi pemasok fillet nila terbesar dunia adalah Cina, Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Filipina. Meski demikian pasokan Fillet Ikan Nila dari negara-negara tersebut masih belum mencukupi. Sehingga Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila untuk mencukupi pasar tersebut masih terbuka luas.

Ikan Nila merupakan jenis ikan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang enak membuat banyak orang menyukainya. Bagi para petani memelihara ikan nila banyak dipilih karena mudah dalam membudidayakan dan mudah dalam pemasarannya. Selain itu minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat dipasarkan melalui pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Pasar dalam negeri biasanya dari jenis ikan nila lokal yang bisa disuplai ke berbgai kolam pemancingan, rumah makan, dan pedagang ikan. Sementara untuk pangsa ekspor biasanya dipilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Tak heran bila banyak petani memilih Budi Daya Ikan Nila sebagai lahan usahanya. Anda tertarik? Berikut beberapa penjelasannya.

Jenis Ikan Nila

Ada beberapa jenis ikan Nila yang memliki pertumbuhan yang sangat cepat antara lain Nila Jica dan Nila Gift. Ikan Nila Jica merupakan hasil rekayasa genetik yang dilakukan sejak tahun 2002. Pengembangan Jenis ikan Nila ini dibantu oleh JICA (Japan for International Cooperation Agency, yang merupakan lembaga donor Pemerintah Jepang), kemudian jenis Ikan nila ini dinamakan nila jica. Jenis nila ini didapat dari hasil pengembangan lembaga riset Kagoshima Fisheries Research Station di Jepang. Kemudian, oleh BBAT Jambi, ikan ini dikembangkan lagi, hingga akhirnya muncul varietas baru.
Jenis Ikan Nila lain yang memiliki pertumbuhan cepat adalah Nila Gift (Genetic improvement of farmed tilapias), yang merupakan hasil pengembangan International Center for Living Aquatic Resources Management (ICLARM) Filipina. Ikan Nila Gift sangat digemari pasar dunia, selain itu pertumbuhan Ikan Nila Gift juga tergolong paling cepat, bahkan tiga kali lebih cepat dibanding ikan mujair. Nila Gift bahkan dinobatkan menjadi Ikan abad 21, pada Konferensi Perikanan Sedunia di Bangkok (Thailand) tahun 1996.

Pilihan Budi Daya Ikan Nila

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila dapat memungkinkan dalam berbagai bentuk usaha yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan kondisi yang memungkinkan,diantaranya:
- Usaha Pembenihan Ikan Nila.
- Usaha Pembesaran Ikan Nila.
- Usaha Pemasaran atau Distribusi Ikan Nila.
Kebutuhan benih Ikan Nila seiring dengan kebutuhan ikan nila konsumsi, semakin besar kebutuhan konsumsi ikan Nila maka kebutuhan akan bibit nila semakin meningkat dengan demikian peluang usaha terbuka dalam hal pembibitan ikan nila. Metode pembibitan juga relatif lebih mudah, karena Ikan Nila dapat berkembang biak secara alami dengan sangat mudah. Hanya yang diperlukan adalah lahan yang cukup luas. Ikan Nila akan berkembang dengan sangat cepat pada areal sawah yang dangkal dan cukup luas dengan suhu air yang cukup hangat. Model pembenihan ikan nila bisa dilakukan dengan sistem mina padi.
Usaha pembesaran Ikan Nila dapat dilakukan pada semua tempat seperti kolam, tambak, karamba, jalapung bahkan pada air payau sekalipun. Resiko kematian usaha pembesaran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pembibitan, ikan nila relatif bisa bertahan hidup dalam kondidi air yang tidak begitu bagus. Usaha pembesaran ikan nila ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumsi, yang bisa dipanen dalam masa 4 bulan sejak benih ikan Nila ditabur.

Lingkungan Hidup Ikan Nila

Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 – 30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.

Perkembangbiakan Ikan Nila

Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini.

Makanan Ikan Nila

Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.  Selain itu Ikan Nila dapat diberi makanan limbah rumah tangga. Pemberian makanan dengan limbah rumah tangga dapat menghemat biaya perawatan dan pemeliharaan.
Sumber:
1. http://ikannila.com
2. http://pemancing.com
Budi Hendrawan. Diberdayakan oleh Blogger.